Pembacaan Kitab Mukhtasor Ihya Ulumuddin Karangan Imam Ghozali Bab Keutamaan Haji
KEUTAMAAN IBADAH HAJI Allah SWT telah menurunkan firmanNya dalam ibadah haji
ٱلۡیَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِینَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَیۡكُمۡ نِعۡمَتِی وَرَضِیتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِینࣰاۚ
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untuk kalian, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian.”
[Surat Al-Ma’idah 3]Sabda Rasulullah SAW:
من مات ولم يحج فليمت ان شاء يهوديا او نصرانيا (رواه الترمذى)
‘’Barang siapa meninggal sebelum ia menunaikan ibadah haji (Padahal ia mampu). Maka biarlah ia mati jika mau dalam keadaan agama yahudi atau Nasrani’’ (HR. Tirmidzi)(وَأَذِّن فِی ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَجِّ یَأۡتُوكَ رِجَالࣰا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرࣲ یَأۡتِینَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِیقࣲ)
“Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.”
[Surat Al-Hajj 27]Rasulullah SAW bersabda :
ما رؤى الشيطان يوما هو فيه أصغر ولا ادحر ولا أحقر ولا أغيظ منه في يوم عرفة وما ذاك الا لما رأى من تنزل الرحمة وتجاوز الله عن الذنوب العظام. رواه الإمام مالكArtinya: “Tidak ada hari di mana Setan Nampak lebih kerdil, hina terusir dan jengkel marah melebihi di Hari Arafah. Tidaklah hal itu terjadi melainkan karena dia melihat limpahan rahmat dan pengampunan Allah dari dosa-dosa besar”. (HR. Imam Malik)من خرج من بيته حاجا أو معتمرا فمات كان له أجر الحاج المعتمر الى يوم القيامة
“Barangsiapa yang telah keluar dari rumahnya untuk menunaikan ibadah haji atau ibadah umroh, lalu dia wafat meninggal dunia, maka ada untuknya pahala ibadah orang yang melaksanakan haji & umroh sampai hari kiamat.”Berkata sebagian salaf:
“Apabila hari Jum’at itu bertepatan dengan hari (wukuf) Arafah, maka diampuni dosanya untuk semua orang-orang yang berwukuf dipadang arafah dan hari tersebut merupakan hari yang paling terbaik & terbaik di alam dunia.”Karena di hari itu (hari Jum’at sekaligus hari arafah) Rasulullah SAW menunaikan ibadah haji wadda’ (terakhir sekaligus perpisahan) Beliau waktu itu sedang berwukuf ketika turun ayat ini
ٱلۡیَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِینَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَیۡكُمۡ نِعۡمَتِی وَرَضِیتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَـٰمَ دِینࣰاۚ
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untuk kalian, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagi kalian, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama kalian.”
[Surat Al-Ma’idah 3]Berkata sebagian ahli kitab seraya mengomentari hal itu.. “Seandainya ayat tersebut diturunkan kepada kami, niscaya kami akan jadikan merayakannya seperti perayaan hari raya.”Berkata Sayidina Umar RA:
“Aku telah menyaksikan bahwa ayat itu telah di turunkan pada 2 hari raya yaitu dihari arafah & hari Jum’at kepada Rasulullah SAW, disaat beliau sedang berwukuf di arafah.”Bersabda Nabi Muhammad SAW:
اللهمّ اغفر للحاجّ ولمن استغفر له الحاجّ
“Ya Allah, ampunilah orang yang menunaikan ibadah haji dan am­punilah (juga) orang-orang yang dimohonkan ampunan dosa­nya oleh orang yang berhaji.”
(HR Al-Baihaqi dan dibenarkan oleh Al-Hakim).
Wallahu 'Alam Bishowaf.